Erdogan Resmi Dilantik Kembali Sebagai Presiden Turki Setelah 20 Tahun Berkuasa

Recep Tayyip Erdogan secara resmi dilantik menjadi presiden Turki untuk ketiga kalinya pada hari ini, Sabtu (3/6), memperpanjang masa kekuasaannya yang telah berlangsung selama 20 tahun.

Erdogan mengucapkan sumpah jabatannya di hadapan parlemen pada Sabtu, setelah menghadiri upacara di luar ruangan, di mana ia memberikan penghormatan kepada tentara di tengah hujan yang deras.

"Sebagai presiden, saya bersumpah dengan kehormatan dan integritas saya, di depan bangsa Turki yang hebat, untuk bekerja dengan semua kekuatan saya untuk melindungi keberadaan dan kemerdekaan negara, dan menjalankan tugas saya secara adil," ujar Erdogan, seperti yang dikutip oleh AFP.

Sumpah Erdogan langsung disambut dengan tepuk tangan meriah oleh anggota parlemen pendukungnya yang berdiri selama satu menit. Di sisi lain, anggota parlemen dari pihak oposisi sama sekali tidak berdiri.

Recep Tayyip Erdogan secara resmi dilantik menjadi presiden Turki untuk ketiga kalinya pada hari ini, Sabtu (3/6), memperpanjang masa kekuasaannya yang telah berlangsung selama 20 tahun.

Erdogan mengucapkan sumpah jabatannya di hadapan parlemen pada Sabtu, setelah menghadiri upacara di luar ruangan, di mana ia memberikan penghormatan kepada tentara di tengah hujan yang deras.

"Sebagai presiden, saya bersumpah dengan kehormatan dan integritas saya, di depan bangsa Turki yang hebat, untuk bekerja dengan semua kekuatan saya untuk melindungi keberadaan dan kemerdekaan negara, dan menjalankan tugas saya secara adil," ujar Erdogan, seperti yang dikutip oleh AFP.

Sumpah Erdogan langsung disambut dengan tepuk tangan meriah oleh anggota parlemen pendukungnya yang berdiri selama satu menit. Di sisi lain, anggota parlemen dari pihak oposisi sama sekali tidak berdiri.

Dalam jangka pendek, Erdogan juga dihadapkan pada tugas mempersatukan kembali masyarakat Turki yang terbelah setelah pemilihan umum. Perpecahan ini terlihat jelas ketika Erdogan mengucapkan sumpahnya di hadapan parlemen.

Pihak oposisi yang mendukung rival Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, sama sekali tidak berdiri, sementara pendukung presiden riuh bertepuk tangan.

Dalam putaran pertama pemilihan, Kilicdaroglu kalah tipis dari Erdogan, meskipun survei sebelumnya menunjukkan bahwa oposisi berpotensi unggul.

Dalam putaran kedua, Erdogan memenangkan secara mutlak setelah berhasil mendapatkan dukungan dari kandidat presiden yang menempati posisi ketiga dalam pemilihan awal, Sinan Ogan.

Dengan pelantikan ini, Erdogan telah menjabat selama tiga periode kepresidenan. Namun, ketika Erdogan pertama kali menjabat sebagai presiden,

 Turki masih menggunakan sistem yang berbeda.

Pada saat itu, kekuasaan terbesar masih dipegang oleh perdana menteri. Setelah itu, Erdogan mengadakan referendum untuk mengubah konstitusi dan membuat presiden menjadi pemegang kekuasaan yang mutlak.

Jika dihitung sejak konstitusi diubah, Erdogan telah menjabat sebagai presiden Turki.

Secara keseluruhan, Erdogan telah memimpin Turki selama lebih dari 20 tahun.

Comments